jazakumulloh khoiron katsiro atas kunjungannya
Labels:
Rain Is My Destiny (Islam)
1. Sumpah Dan Kaffarahnya
walaa taj'aluu allaaha 'urdhatan li-aymaanikum an tabarruu watattaquu watushlihuu bayna alnnaasi waallaahu samii'un 'aliimun
Janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan ishlah di antara manusia. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah [2] : 224)
laa yu-aakhidzukumu allaahu biallaghwi fii aymaanikum walaakin yu-aakhidzukum bimaa kasabat quluubukum waallaahu ghafuurun haliimun
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. (QS. Al-Baqarah [2] : 225)
laa yu-aakhidzukumu allaahu biallaghwi fii aymaanikum walaakin yu-aakhidzukum bimaa 'aqqadtumu al-aymaana fakaffaaratuhu ith'aamu 'asyarati masaakiina min awsathi maa tuth'imuuna ahliikum aw kiswatuhum aw tahriiru raqabatin faman lam yajid fashiyaamu tsalaatsati ayyaamin dzaalika kaffaaratu aymaanikum idzaa halaftum waihfazhuu aymaanakum kadzaalika yubayyinu allaahu lakum aayaatihi la'allakum tasykuruuna
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kafarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kafaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kafarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya). (QS. Al-Maaidah [5] : 89)
2. Orang Yang Terlanjur Bersumpah Lalu Mengetahui Yang Lebih Baik
Dari Abu Musa Al-Asy’ariy, dia berkata : Aku pernah bersama dengan sekelompok kaum Asy’ariy datang kepada Nabi SAW meminta kendaraan untuk mengangkut kami. Lalu beliau bersabda, “Demi Allah, aku tidak bisa membawa kalian. Aku tidak punya kendaraan untuk membawa kalian”. (Abu Musa berkata) : Kemudian kami diam beberapa saat. Lalu didatangkan kepada beliau beberapa unta, kemudian beliau menyuruh kami untuk menggunakan tiga unta yang punuknya putih. Ketika kami sudah berangkat, kami berkata (atau sebagian kami berkata kepada yang lain), “Allah tidak akan memberi berkah kepada kita. Dahulu ketika kita datang kepada Rasulullah SAW untuk meminta kendaraan, beliau terlanjur bersumpah untuk tidak membawa kita. Tetapi buktinya beliau sekarang memenuhi permintaan kita”. Kemudian mereka datang menemui Rasulullah SAW dan menceritakan hal itu kepada beliau. Maka beliau bersabda, “Bukan aku yang membawa kalian, akan tetapi Allah yang membawa kalian. Adapun aku, demi Allah, insyaa Allah aku tidak bersumpah atas suatu sumpah, kemudian aku melihat yang lebih baik dari sumpahku itu, melainkan aku membayar kaffarah sumpah itu dan aku melaksanakan yang lebih baik itu”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1268]
Dari Abu Musa Al-Asy’ariy, ia berkata : Kami pernah menemui Rasulullah SAW untuk meminta agar beliau bisa membawa kami. Lalu beliau bersabda, “Aku tidak punya kendaraan untuk membawa kalian. Demi Allah, aku tidak bisa membawa kalian”. Tetapi kemudian Rasulullah SAW mengirim kepada kami tiga ekor unta yang putih punuknya, lalu aku bertanya (dalam bathin), “Sesungguhnya kami datang kepada Rasulullah SAW untuk meminta kendaraan kepada beliau, dan beliau telah bersumpah bahwa beliau tidak bisa membawa kami”. Lalu kami menemui beliau lagi dan menanyakan hal itu kepada beliau. Maka beliau bersabda, “Sesungguhnya tidaklah aku bersumpah atas sesuatu, lalu aku melihat ada sesuatu yang lebih baik dari pada sumpahku tadi, melainkan aku akan mengerjakan sesuatu yang lebih baik itu”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1271]
Dari Abu Hurairah, dia berkata : Pernah di suatu malam hari seorang lakilaki berada di sisi Rasulullah SAW. Kemudian ia pulang kepada keluarganya. Maka dia mendapati anak-anaknya telah tidur nyenyak. Kemudian istrinya menyiapkan makanan untuknya. Tetapi laki-laki tersebut bersumpah tidak akan makan demi anak-anaknya, namun kemudian dia memakannya. Maka dia datang kepada Rasulullah SAW dan menuturkan hal itu kepada beliau. Beliau SAW bersabda, “Barangsiapa terlanjur bersumpah, kemudian dia melihat sesuatu yang lebih baik dari pada sumpahnya tadi, maka hendaknya dia mengerjakan sesuatu yang lebih baik itu dan hendaklah dia membayar kaffarah sumpahnya tersebut”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1271]
Dari ‘Adiy (bin Hatim), dia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang diantara kalian sudah terlanjur bersumpah, kemudian dia melihat sesuatu yang lebih baik dari pada sumpahnya tadi, maka hendaklah dia membayar kaffarah atas sumpahnya itu dan hendaklah dia mengerjakan sesuatu yang lebih baik tadi”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1273]
Dari Abdurrahman bin Samurah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah kamu meminta jabatan. Sesungguhnya jika jabatan itu diberikan kepadamu lewat permintaan, maka kamu akan menanggungnya sendiri. Tetapi jika jabatan itu diberikan kepadamu bukan karena permintaanmu, maka kamu akan ditolong dalam memikul tanggungjawab itu. Dan jika kamu telah terlanjur bersumpah, kemudian kamu melihat ada sesuatu yang lebih baik dari pada sumpahmu itu, maka hendaklah kamu membayar kaffarah sumpahmu dan hendaklah kamu mengerjakan sesuatu yang lebih baik itu”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1273]
3. Larangan Sumpah Palsu
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr dari Nabi SAW, beliau bersabda, “(Diantara) dosa-dosa besar ialah mensekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh orang dan sumpah palsu”. [HR. Bukhari juz 7, hal. 228]
Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang bersumpah untuk mengambil harta orang Islam yang bukan haqnya, maka dia akan bertemu Allah sedangkan Allah murka kepadanya”. ‘Abdullah berkata : Kemudian Rasulullah SAW membacakan ayat kepada kami (QS. Ali ‘Imran 77), sebagai pembenar apa yang disabdakan itu
inna alladziina yasytaruuna bi'ahdi allaahi wa-aymaanihim tsamanan qaliilan ulaa-ika laa khalaaqa lahum fii al-aakhirati walaa yukallimuhumu allaahu walaa yanzhuru ilayhim yawma alqiyaamati walaa yuzakkiihim walahum 'adzaabun aliimun
(Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka adzab yang pedih.) [HR. Muslim juz 1, hal. 123]
28 comments
@Nyayu Amibae semua yang benar datangnya dari Allah, sedang jika ada kesalahan itu adalah semata dari kesalahan ana pribadi ^____^
@Lentera Langit syukur Alhamdulillah akh. . .
semoga bermanfaat, InsyaAllah :D
semoga bermanfaat, InsyaAllah :D
@Annur EL- Kareemiyah sangat mengkhawatirkan memang jika dibiarkan. . .semoga bisa memberi contoh pada mereka kelak, InsyaAllah
sure. . .bole bole
semoga bermanfaat. . .aamiin ^____^
sure. . .bole bole
semoga bermanfaat. . .aamiin ^____^
@Stupid monkeyhahahaha stumon. . .memang bagus sih sedikit sumpah tapi banyak bukti ya ga?? :D ImsyaAllah
tapi sumpah bole bole ajah sih tentu saja dengan aturan2 hehehe
tapi sumpah bole bole ajah sih tentu saja dengan aturan2 hehehe
@Kaito Kidd
Lagunya begini :
'atas nama cinta,
kurelakan hatiku merana,
asal engkau akhirnya denganku,
ku bersumpah atas nama cinta...'
@Kaito Kidd
so, nyanyi lagunya rossa yg itu, gak boleh ya pak?
Powered by Blogger.
Weather Palace
YoWindow.com
Forecast by yr.no