Menghargai diri secara berlebihan atau sombong menjadi penyakit sebagian manusia. Dalam sabdanya Rosululloh mengatakan sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan manusia.
Banyak ayat dan hadist yang melarang pentingnya meninggalkan sifat sombong namun penyakit tersebut seolah sulit dihilangkan oleh sebagian orang.
Setidaknya ada empat hal yang membuat manusia digerogoti penyakit sombong, yakni kekuasaan, pengetahuan, kekayaan dan ketampanan atau kecantikan. Keempat hal itu semuanya dicari orang, jika tidak dinapasi iman terhadap Allah SWT, keempat hal itu bisa menjadi bibit kesombongan. Demikian isi khotbah yang disampaikan mubalig Solo, H Dardiri Hasyim di Masjid Ponpes (Pondok Pesantren) Imam Syuhodo, Sukoharjo, Jumat (17/2) siang tadi.
Pertama, kekuasaan atau wewenang atas sesuatu untuk menentukan. Kekuasaan itu menjadikan orang berada pada tataran atas. Orang yang berkuasa akan membawahi siapa saja. Peluang berada di puncak kekuasaan itulah yang kerap menjadikan manusia lupa siapa dirinya. Seperti halnya saat Firaun menggenggam kekuasaan ia lupa terhadap siapa yang menciptakannya bahkan dengan sombong menyebut dirinya tuhan, “(Seraya) berkata “Akulah tuhanmu yang paling tinggi,” (QS. An Naazi’aat : 24). Sikap Firaun itu mengantarkannya mendapat azab Allah SWT di dunia dan akhirat.
Kedua, Pengetahuan, kepandaian atau segala sesuatu yang diketahui dapat membuat seseorang berbuat apa saja terhadap orang lain dengan pengetahuan yang dimilikinya. Padahal, "di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui," (QS. Yusuf : 76). Sepintar-pintarnya manusia menguasai pengetahuan, ilmu yang dimilikinya hanyalah bagian kecil dari tingginya ilmu Allah SWT.
Ketiga, harta benda atau kekayaan menjadi penyakit yang paling melenakan manusia hingga ia menjadi sombong. Harta kekayaan bisa membuat seseorang melakukan apa saja dan menyuruh orang lain berbuat sesuai kehendaknya. Dengan kekayaan seseorang merasa dirinya cukup dan akan mengaggap orang lain yang tidak cukup membutuhkan dia, kekayaan juga bisa membuat seseorang berbuat semena-mena terhadap orang lain. Allah SWT berfirman, “Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas karena dia melihat dirinya serba cukup,” (QS. Al Alaq : 6-7).
Keempat, ketampanan dan kecantikan. Orang tampan dan cantik banyak dicari orang, sehingga orang tampan dan cantik bisa berbuat apa saja dan mempermainkan orang yang mencarinya. Ketampanan dan kecantikan jika dimiliki orang yang tidak memiliki iman akan berbahaya dan menjerumus kepada kemaksiatan.
Keempat hal tersebut, yakni kekuasaan, pengetahuan, kekayaan dan ketampanan atau kecantikan seharusnya tidak membuat manusia sombong. Keempat hal tersebut harusnya menjadi sarana manusia untuk beribadah dan semakin bersyukur terhadap nikmat yang diberikan Allah SWT.
Kesombongan hanyalah akan menyengsarakan manusia baik di dunia maupun di akhirat. Rosululloh SAW bersabda, “tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walau seberat zarrah (atom)”. ( HR. Bukhari)
Allah berfirman, “Dan Tuhanmu berfirman : “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina,” (QS. Al Mu’min : 60).
"Kesombongan adalah selendang-Ku (Allah), keagungan adalah sarung-Ku, Siapa melepaskan kedua pakaian itu dari-Ku, maka Aku akan membinasakannya dan tidak akan Aku berikan rahmat kepadanya." (HR. Muslim)
Ali Ra mengatakan manusia tidak patut berlaku sombong karena asal kejadian manusia berasal dari setetes mani dan akhirnya menjadi bangkai dan antara keduanya (kehidupan) membawa kotoran. Dalam hidupnya sesungguhnya manusia selalu membawa kotoran. Lalu, pantaskah berbuat sombong??