jazakumulloh khoiron katsiro atas kunjungannya
18

Back To Nature (Chapter 1)


“Maafkan Ayah ya nak, karena tidak bisa menepati janji untuk menemanimu berlibur, sebagai gantinya Ayah akan membawamu ke perkebunan Kakekmu di desa”. Saat itu umurku 10 tahun dan Ayahku telah berjanji untuk mengajakku berlibur bersama. Tapi tepat sebelum liburan Ayahku ada keperluan bisnis yang sangat penting, hingga akhirnya Ayah tidak bisa menepati janjinya. Aku berpikir ini akan menjadi liburan yang membosankan karena tidak ada yang bisa di lakukan di perkebunan.

“Apa ini?? cantik sekali”, gumamku lirih. Aku benar-benar di buat kaget akan keadaan alam di perkebunan Kakek. Walaupun masih sedikit kecewa, tapi sepertinya menghabiskan liburanku hanya dengan Kakek di perkebunan juga bukan pilihan yang buruk. Mataku tak henti-hentinya menatap sekeliling, pikiran yang mengira akan menjadi liburan yang membosankanpun lenyap.

“Pergilah dan berkeliling sepuasmu, tapi ingat harus hati-hati”, kata Kakek. Bergegas aku mengambil tas kecilku berisi bekal makanan dari Kakek dan pergi kebukit belakang perkebunan. Nyaman sekali tiduran di karpet alam bukit ini, wangi rumput yang terkena embun menari-nari bersama angin. Langit begitu cerah kala itu, biru semuanya biru layaknya laut berpindah ke angkasa, belum puas aku memandanginya terdengar alunan merdu yang semakin mendekat. “la-la-laa  la-la-laa  la  laa-la-laa” itu suara gadis, bahkan kecantikan langitpun tak mampu mencegahku untuk berpaling mencari dari mana suara merdu itu berasal. Maniss sekali, sesaat aku sempat berpikir apa bukit ini tempat bermain bidadari, belum berakhir pertanyaan-pertanyaan itu menghiasi pikiranku suara lembutnya menyapaku.
“Hei, apakah kamu adalah anak kecil dari kota yang sedang ramai dibicarakan??”, tanyanya sambil tersenyum maniss di depanku. Gadis itu seumuran denganku, entah kenapa aku dan gadis itu cepat sekali akrab seperti kloning saja. Mengoceh sana-sini membuat kami lapar tentunya, aku membuka tas kecilku dan mengeluarkan bekal yang diberikan Kakek. "Aneh, apa Kakek tau kalau gadis ini sering kesini sehingga membawakanku 2 potong sandwich untuk berbagi dengannya??" pikirku, terima kasih Kakek. Waktu berjalan terasa cepat sekali, matahari sepertinya mulai lelah dan bersiap beristirahat, dari bukit terlihat lampu-lampu rumah mulai menyala, kami pun bergegas pulang sebelum hari bertambah gelap.

“keluarlah, kamu janji mengajakku bermain kan??”, suara gadis itu dari luar rumah Kakek. Pagi yang indah, aku ingat kemarin aku sudah berjanji untuk bermain dengannya, seperti saat pertama kali bertemu senyumnya benar-benar maniss. Ku habiskan hari itu bersamanya, bernyanyi, bermain dan bersenang-senang. walaupun Cuma di area perkebunan tapi kami benar-benar puas, karena selain bercocok tanam, Kakek juga punya beberapa ternak seperti, ayam, domba, dan sapi.
“Hiks hiks, aku takut”, gadis itu menangis. Aku Cuma bisa tersenyum melihatnya, lucu sekali, saat bermain dengan anak ayam, sepertinya sang induk dalam suasana hati yang tidak senang, induk-induk ayam itu mengejar kami, aku tau niat mereka mengusir kami yang dianggapnya sebagai ancaman. Terlalu takut tanpa sadar gadis itu menggenggam kaosku kuat-kuat, dia menangis, “sudah-sudah tidak apa” kataku menenangkannya. Kemudian memberi makan sapi perah, melihatnya saja membuatku gemas ingin menungganginya. Kami juga sempat ikut mengembala domba, bulunya putih bersih, seperti gumpalan awan. Terakhir bermain air di sungai dekat rumah Kakek, jernih sekali airnya, bahkan aku bisa melihat ikan-ikan berenang mengelilingi kakiku.

“Kamu benar-benar akan pergi?? Berjanjilah suatu saat kamu akan kembali”, pinta gadis itu padaku. Sudah 3 hari aku di perkebunan milik Kakek, seharusnya siang ini Ayah akan menjemputku. Sebelum pergi aku menemui gadis itu di bukit tempat biasanya, hari ini dia tau kalau aku akan pulang ke kota, jadi, dia sengaja tidak menemuiku dan pergi sendiri ke bukit, mungkin karena dia sedih atas kepergianku. Aku berjanji suatu saat akan kembali dan menikahinya. Aku berteriak lantang di atas bukit “AKU PASTI KEMBALI”, ulahku membuatnya tersenyum, senyum maniss yang selalu ingin kulihat.

“Sudah siap?? Ayah terima kasih telah merawatnya selama liburan”, kata Ayah kepada Kakek. Semua barang sudah masuk di mobil, aku juga sudah berpamitan dengan gadis itu, tak lupa juga berpamitan dengan ayam, domba dan sapi milik Kakek. Aku memeluk erat Kakekku, “Terima kasih kek, lain kali aku pasti kembali” kataku sambil menangis. Dari dalam mobil kulambaikan tanganku, terlihat Kakek juga melambaikan tangannya. Aku mencari gadis itu, tapi sejauh mataku memandang aku tak menemukannya, padahal aku ingin sekali melihat senyumnya, pikirku.

“AYAH. . .AKU LUPA MENANYAKAN NAMANYA !!!”

18 comments

December 23, 2011 at 2:47 PM

PERTAMAX dulu sobat..
hehe..
hm, ini pengalaman pribadi?
balik aja coba kesana, sapa tau masih bisa dicari. hehe..
salam kenal sobat :)

December 23, 2011 at 5:18 PM
Outbound Malang
yeess pertamax deh hehehe
bisa dibilang emang masuk pengalaman pribadi sih. . .
nanti di chapter 2 balik ke perkebunan kok hahahaha

waaah Malang yah. . .ana solo nih. . .kapan2 mampir buat outbound InsyaAllah
salam
December 23, 2011 at 8:25 PM

*nerjemahin gambar pertama*

Na-na-na-na-na-na-na-na~ na-na-na~ na-na-na-na-na-na-na-na~
Oh, it’s you, the boy visiting the old man’s farm.
Do you always play alone?
I like it here, too.
So I come here a lot to play alone.
Tell me some stories about the city and about you.


(•ˆ⌣ˆ•)

December 24, 2011 at 10:19 PM
Princess cahaya. . .

ahhhh u still remember???
sepertinya tersimpan dengan baik memorynya (•ˆ⌣ˆ•) (•ˆ⌣ˆ•)
December 26, 2011 at 1:53 AM

mantaaaaaaaaaaaaaaaaaabh., keren deh., :D

December 26, 2011 at 1:54 AM

aku bingung mo koment apa., lam kenal aja deh hehe.,

December 26, 2011 at 2:33 PM
Reina. . .seperti movie yah "surat untuk rena" hehehehehe
terima kasih :D
salam. . .
December 26, 2011 at 2:35 PM
djawa. . .nah itu udah koment :p
salam hehehe ^____^
December 26, 2011 at 7:54 PM

berkebun, mengurus ternak memag punya keasikan tersendiri. BTW, dulu saya udah neh komen di sini, tapi ternyata gak nampil toh. gak masuk kali dulu

December 26, 2011 at 9:10 PM
Pak Rusydi. . .
betul betul betul. . .ana setujuuuu sekali hehehe
waaah masa sih Pak?? Wallahu a'lam hehehe. . .mungkin juga tuh ^___^

sukses buat bukunya yah Pak. . .semoga membawa banyak manfaat. . .aamiin aamiin aamiin Ya Rabb
December 27, 2011 at 1:23 AM

blogwalking gan sambil follow

follback ya gan

December 27, 2011 at 10:43 AM
4kopisusu Online

silahkan2. . . ^____^
sure. . .

salam hehehe
Anonymous
December 29, 2011 at 12:03 AM

ini kok #jleb seperti dongeng impian semua orang ya.. ^^
gak sabar nunggu kelanjutannya..

December 29, 2011 at 5:45 AM
Herry. . .
dongeng impian yah. . .
ahahahahaha di tunggu saja chapter 2 nya InsyaAllah ^____^
salam. . .
December 29, 2011 at 4:17 PM

wahh aku penasarann kelanjutannyaa..
kenapa bisa sebedon itu sih lupa nanyain namanyaa *gahabispikir* ckckckck
ohyaaa..salam kenal yaaa^^ *jangansampelupayangini* :D

December 29, 2011 at 7:36 PM
Nizwa Ayuni

waaaahh nantikan yah ^____^
terlalu senang mungkin. . .wajahnya mengalihkan pikiranku ahahahahaha
salam ukhuwah. . .InsyaAllah :p
February 17, 2012 at 8:24 AM

waah, harvest moon..suka sekali sm game in ^o^v
salam kenal kaito ;)

February 17, 2012 at 9:32 AM
@CLk7 ahahahahah ana saja sampe sekarang masih main harvest moon. . .ga bosen2nya Ya Allah :)
salam kenal cahaya ^____^

Post a Comment

Hujan telah menemuimu. Kini giliranmu. Sampaikan kesanmu tentangnya.

Powered by Blogger.
Strawberry On Top Of Cupcake

Weather Palace

Hitori Janai

Don't Stop Dancing