kemudian di perhatikannya sungai.. selokan dan bahkan genangan air yang yang seolah membuat jejak jejak baru.. matanya terpejam sejenak, dibiarkan nya hujan menyentuh lembut pipinya, sama halnya ketika hujan menyapa tanah dengan tariannya.. seketika, baunya menyeruak ganas...
hujan memperlakukan mereka sama.. tak ada beda, dia menyeret bahkan mengangkat hal hal yang megotori tanah, menyerap masuk lalu membiarkan aroma itu menari bersamanya..
lalu ditorehkan wajahnya pada gumpalan awan pekat yang terlukis muram.. langit.. mengapa kau kirimkan gemericik air dan membuatnya deras, apa kau ingin menghiburnya.. membuatnya bisa bersembunyi dibalik hujan, aaaaahh.. secepat kilat ia berpaling.. masih pada jalan yang sama.. dilemparkannya sudut matanya pada sekumpulan bocah yang tengah bercumbu pada hujan, ia mendekat dan bertanya.. apa yang kau sukai dari hujan..???? Hujan kebahagiaan, hujan kesejukan, hujan mengantarku pada sebuah mimpi, hujan merupakan kumpulan tawa, setidaknya itu yang ia tangkap.
di hentikannya sorot mata itu pada akhir jalan setapak itu,,, hujan hampir usai,, guratan mendung sudah mulai tak nampak muram..
Kau tau,,, dan hujan pun membalas suratmu sebelum menyapa rerumputan, ranting, dahan, akar dan bunga... dan ia pun mengirimkan sebuah pesan apakah ia akan membelaimu melalui usapan lembut angin atau membirkanmu ikut menari bersamanya.... atau apakah kau bisa ikut bermain bersama badai atau menyerah dan kemudian terhempas.. pada akhirnya.. dirimu sendiri yang menentukan .. apakah kau menyiapkan payung untuk menangkal derasnya hujan.. ataukah kau akan menikmati setiap tetesan dan ikut larut dalam dingin yang menggigit kulitmu..
pada akhirnya pun.. hujan akan berhenti.. dan akan ada pelangi selepas itu