Labels:
A Rain In My Story
Ini dia tulisan berantai yang
akhirnya menjadi tugasku, benar sekali my unforgettable childhood. Diberikan
oleh ibu guru Nurmayanti Zain yang belum kelihatan apakah akan menjadi guru
favoritku atau guru killerku hahahaha bercanda ^___^ “apapun itu yang penting aku guru termanisssss” pasti Ibu Guru akan
bilang seperti itu, aku sih percaya saja.
SD ya, masa dimana memory semakin
erat merangkulku dan menjadikanku bagian di dalamnya. Baiklah, aku akan mencoba
menentukan letak koordinat memory masa itu berada, antara tahun 1994-2000 ya? Oke, lorong waktu, bawa aku ke sana.
Zzzaaaap! Alhamdulillah dalam
sekejap sampai tepat pada masa-masa itu, hahaha. Ya Allah, itu rumahku yang
hanya berjarak 50 m dari SD ku (masih melihat sekeliling). Mataku berhenti
menatap anak kecil yang sedang memakai sepatu mungilnya dan dikelilingi
teman-temannya. “Cepat sedikit, temanmu
sudah menunggu. . .!!” teriak wanita super cantik yang keluar dari dalam
rumah. Benar, anak kecil itu aku, dan wanita super cantik itu pastilah bundaku.
Setiap hari pemandangan seperti itu hampir selalu ada, maklum aku yang dulu
adalah anak pemalas (sekarang beda, lebih pemalas ^__^) dan teriakan merdu
bunda selalu menjadi awal semangatku.
Kita pindah koordinat, ahh, itu
aku yang menyiapkan tas. Ya Allah, apa yang dia (aku masa lalu) lakukan saat
itu?? Memasukkan semua buku mata pelajaran ke dalam tas?? Begitu rupanya, dia
bermaksud agar tidak perlu kerepotan menjadwal mata pelajaran tiap hari
(malasnya, Ya Allah).
Oke, koordinat lain, woaaaa SD ku
tersayang SD Muhammadiyah, hmm seragam atas putih bawah hijau?? Pastilah ini
antara hari rabu dan kamis, senin – selasa pakai atas putih bawah merah, jumat
– sabtu pakai batik.
Membosankan!! Coba koordinat
lain. Eehh?? Itu?? Sepertinya aku sudah kelas 2. Ya Allah, don’t tell me. . . tuh
kan benar
memory yang ini, aku sedang bersiap berangkat ketika salah satu teman cewek
sekelasku lewat di depan rumahku, “dek. .
.ini ada yang mau bareng” teriak bundaku dari dalam, entah apa yang ada di
pikiran bunda saat itu sampai tega mengerjaiku. Walaupun respon si cewek cukup
menjanjikan (terlihat senyum ramah dan lugu mengembang di wajahnya) tapi
debaran jantungku yang tidak menjanjikan, saat itu waktu seperti berjalan
sangat lambat (segeralah berlalu, segeralah berlalu. Doaku). Aku menangis,
bukan karena terharu melihat responnya, tapi karena malu, bahkan aku bersikeras
tidak mau masuk sekolah, sampai akhirnya bunda mengantarku.
Cewek itu adalah teman dekat
sekaligus rival sejak masih di TK, prestasi selalu satu tingkat di atasku,
sedikit kagum, sedikit cemburu, sedikit suka (emang bisa ada suka umuran segitu?)
aku sering bercerita tentangnya pada bunda, mungkin karena itulah bunda
mengerjaiku. Sejak saat itu (kelas 2) sampai lulus aku tak pernah berani
mengajak nya bicara lagi.
Cukup, sekarang koordinat
berikutnya. Hah?? Aku lagi dijewer sama bapak kepala sekolah (maaf ya bapak
kepala sekolah), waktu itu aku ngeyel membeli jajanan di luar lingkungan
sekolah, padahal peraturannya “dilarang jajan di luar lingkungan sekolah”
(peraturan dibuat untuk dilanggar kan?
Hahaha). Aku di kunci dari dalam, nggak boleh masuk, akhirnya lompat pagar
lewat gerbang belakang, kena jewer deh. Tapi berkat aku, peraturan itu dihapuskan,
walaupun tidak secara langsung, sedikit-sedikit tapi pasti.
Koordinat mana lagi yah?? Ahh,
ini saja. Main baseball, saat itu pelajaran olahraga kosong tapi sekelas setuju
untuk tetap ke lapangan. Anak-anak cowok main sepak bola sedang anak-anak cewek
main baseball. Tentu saja awalnya aku ikut main sepak bola tapi pertandingan
jadi nggak seru karena berat sebelah. Aku pun memutuskan untuk istirahat
sebelum bola baseball mendekat ke arahku. Akhirnya karena kupikir sepertinya
menarik, aku bersama satu teman cowok bergabung ikut main baseball. Ternyata,
diakui itu rasanya manis, hahaha, bagaimana tidak, aku paling jago di antara
cewek-cewek itu. Gara-gara baseball kepopuleranku di sekolah naik level, hihihi.
Sudah cukup sepertinya, daripada
aku semakin terbawa ke masa lalu lebih baik aku segera mencari letak koordinat
memory yang berisi poin-poin dari PR tersebut (I don’t wanna be a part of memory).
Di mana yah?? Ahh, ini dia, tentang guru favorit, guru killer, teman bolos,
teman berantem, jajanan faforit, mainan favorit, serta sepatu dan tas favorit.
Baiklah ini dia memory itu :
Guru Favorite
Guru BTA (Baca Tulis Al Qur’an),
beliau adalah guru favoritku, satu-satunya guru yang tidak pernah memarahiku,
hahahaha. Di samping itu, di bawah didikannya aku selalu mendapat nilai tinggi
di pelajaran itu. Beliau juga pernah gantiin sosok bunda saat tangan kiriku
retak karena terjatuh, waktu itu bunda tidak di rumah dan yang menggantikan
bunda menjagaku selama di rawat adalah guruku yang super cantik ini ^_^ Terima kasih
Ibu Muflikhah.
Guru Killer
Tenang-tenang, walaupun guru
killer, aku sama sekali tidak membencinya, hehehe. Beliau pernah men-skors-ku
selama 3 hari nggak boleh ikut mata pelajarannya. Gara-gara waktu pelajaran
matematika jam terakhir, karena beliau udah hampir setengah jam nggak datang,
anak-anak cowok termasuk memutuskan untuk pulang (dianggap jam kosong), pas udah
sampe rumah ternyata beliau datang. Parahnya anak-anak cowok yang pulang pada
balik ke sekolah, 3 anak cowok yang nggak beruntung termasuk aku tidak mengetahuinya.
Besok pagi baru dipanggil ke kantor sama beliau, kena skors deh. Maaf ya Ibu
Endang atas kenakalanku waktu itu.
Teman Bolos
Wait, kalau cerita di atas bisa
dianggap bolos, berarti 2 orang temanku itu adalah satu-satunya teman bolosku, hahaha.
Karena sebenarnya kalau bolos sekolah aku melakukannya sendirian. Caranya,
pura-pura bangun telat, then bilang bunda deh “bunda. . .aku demam” atau “bunda.
. .kepalaku pusing” mungkin juga “bunda.
. .aku malu bertemu cewek itu” tidaaaak, yang terahir cuma bercanda hahaha.
Teman Berantem
Aku tuh cinta damai, hahaha, tapi
ada cerita entah ini tergolong berantem atau bukan. Saat itu aku kelas 4 SD,
pada jam istirahat biasalah anak cowok main kejar-kejaran, takdir Allah pasti
selalu indah kan
dan selalu terbaik, saat itu aku terjatuh. Kejadiannya ketika aku berdiri di
atas tempat duduk di taman, salah satu teman yang mengejarku tiba-tiba
mendorongku. Akibatnya tangan kiriku retak (hampir patah), tepatnya di bagian
atas pergelangan tangan kiriku. Mendadak aku jadi artis, hahaha, semua guru –
murid (perwakilan murid) – bahkan kepala sekolah menjengukku (benar-benar
merasa keberadaanku diakui, aku tak perduli apakah itu cuma rasa kasian karena
keadaan tanganku saat itu, yang jelas aku senang). Oiyah poinnya, sejak
kejadian itu teman sekelas yang mendorongku takut berbicara denganku, mungkin
karena merasa bersalah, Pada akhirnya dia pindah sekolah (bukan gara-gara aku,
terdengar kabar orang tuanya pindah karena pekerjaan). Kalau aku bertemu
dengannya saat ini, aku akan merangkulnya dan menjabat erat tangannya dan
berkata “don’t mind. . .don’t mind. .
.daijoobu da” kita teman kan?
Jajanan Favorit
~Gulali, iya gulali, saat itu aku
paling menyukainya. Tapi sekarang minatku pada yang manis-manis sedikit
berkurang, mungkin untuk menemukan yang termanis kali yah ^___^ sepertinya
ketemu hahaha.
~Es Kucir, iyah yang itu, yang di
bungkus plastik dan bersimpul karet gelang. Macem-macem rasanya, aku paling
suka kacang ijo.
~Es Serut, anak-anak yang lain
kebanyakan sering memanggilnya “es gunung” karena bentuknya yang dicetak
kerucut menyerupai gunung. Kalau beli ini, aku sendiri yang menuangkan sirupnya
(penjualnya sudah hafal), aku kreasikan warna sirup kesukaanku, jadi seperti
palangi.
~Es Lilin, ini lebih aneh,
anak-anak memanggilnya “es goreng” (es kok di goreng???) aku sendiri kurang tahu
apa maksud mereka menyebutnya seperti itu, mungkin karena dicelupkan ke coklat
yang membuatnya langsung mengeras (tetap saja aneh).
~Es Potong, ini tidak pernah lupa
di beli saat pelajaran olahraga (maklum olahraganya di lapangan, untuk pergi ke
sana harus
jalan kaki) jadi makannya sambil jalan, nakal sekali.
Mainan Favorit
*Patung-patungan kecil, aku
paling suka yang berbentuk karakter dragon ball dan karakter megaman. Aku jadi
sutradara bila memainkannya, polos sekali
*Yoyo, berbeda dengan yoyo
sekarang yang modern, dulu yoyoku dari kayu dan kalo di mainkan bergesekan
lantai akan ada percikan api yang cantik, itu karena di yoyonya dikasih batu
korek api. Satu lagi yoyo yang spesial, oleh-oleh dari tanah haram (mekah)
terbuat dari plastik kaca transparan dan bisa nyala lampunya kalo dimainkan
(ada baterainya sih).
*Petak umpet, kalau main ini bisa
lupa waktu, bahkan bunda selalu kerepotan menyuruhku mandi sore (sampai
sekarang hahaha).
Sepatu dan Tas Favorit
#Tasku dari kelas 1 sampe kelas 6
cuma satu, tas pertamaku masuk SD dan menjadi tas kesayanganku, nggak pernah
ganti, walaupun dibeliin tiap tahun ajaran baru. Warnanya biru usang (memang
dari awal warna itu) gambar mickey mouse di belakangnya. Pengabdiannya terlalu
besar untuk diganti, setiap hari menanggung beban dengan membawa semua mata
pelajaran, hahaha.
#Sepatu kesayanganku adalah
sepatu warna coklat pemberian bapak yang saat itu kerja di korea.
Ahh, sudah waktunya kembali ke
masaku sekarang, portal lorong waktu akan segera menutup, aku tidak mau
terjebak di dalam masa laluku (walaupun masa laluku sangat manis, hahaha),
masih banyak hal yang harus di kerjakan di depan.
Satu kesimpulan yang bisa aku
ambil setelah meng-audit masa laluku, ternyata dan ternyata aku adalah orang
yang tetap sama sampai sekarang, benar, pemalas.
1. Princess Wita dari Istana Seperti Pelangi .... ^__^ Blog
2. Princess Jade dari Istana JadyZheze Blog
3. Princess Mia dari Istana Call Me Mia Blog
4. Princess Nadia dari Istana Precious Little Star Blog
5. Princess Ayuzzawa Misaki dari Istana Senandung Senja Blog
Nah bagi para